Cerita Asik Dewasa : Desahan Ririn Saat Orgasme

Desahan Ririn Saat Orgasme



Cerita Asik Dewasa : Desahan Ririn Saat Orgasme
Untuk cerita kali ini tentunya tidak kalah menarik dari cerita yang lain..
pasti di antara pembaca disini juga sudah pernah mengalami hal serupa
dengan kisah cerita di bawah ini! Cekidot Cerita Pengalaman Bercinta Dengan Teman Kerja.


Kebetulan sekali saya dipilih menjadi salah satu dari karyawan sebuah perusahaan diluar negeri dan ditempatkan dinegara mereka. Kami menjadi pegawai tetap dan berdomisili dinegara tersebut. Bersama kami juga terdapat beberapa wanita.

Ini adalah pengalaman seks saya dengan salah satu rekan kerja wanita. Sekarang kita sudah menikah dengan orang yang lain dan belum pernah bertemu lagi.

Waktu Ririn dan teman teman wanita lainnya tiba dikota kami, saya dan rekan rekan lainnya menjemput di airport dan membawa mereka kehotel tempat mereka tinggal. Kita pada saat itu sudah selesai pendidikan dan mulai bekerja. Saya sharing flat bersama enam anak lainnya. Diflat kami ada tiga kamar besar dan saya menempati kamar terbesar bersama tiga rekan kerja, semua dari Indonesia.
Waktu menjemput Ririn, ini adalah pertama kalinya saya bertemu dengan Ririn. Rambutnya lurus panjang sebahu, dengan muka yang lumayan manis dan seksi, bibirnya yang menantang, teteknya yang cukup besar boleh juga nih cewe, saya rasa demikian juga dengan Ririn waktu kita salaman dia megang cukup lama dan kasih senyum yang aduhai. Bayangkan saja saya sudah dua bulan lebih dikota ini dan belum punya pacar. Dimobil dia duduk disatu mobil dengan saya dan kita duduk dibelakang. Kayanya sih kita benar benar saling tertarik. Selang beberapa hari kita bertemu lagi dan mulai merasa dekat. Ririn sebelumnya pernah kekota ini dan lebih mengetahui seluk beluk kota ini dibandingkan dengan saya. Kami janjian untuk pergi jalan jalan berdua saja.

Hari Sabtu, hampir seluruh rekan baik yang laki atau wanita datang kerumah saya untuk makan makan. Selama makan siang Ririn selalu duduk dekat saya dan ngobrol dengan saya saja. Teman teman yang lain sudah senyum senyum saja. Sore hari waktu yang lain pulang Ririn masih tinggal dan ngobrol dengan saya, dia terus bilang mau mandi dulu, saya kasih anduk saya dan bilang saya engga punya anduk baru mau tidak pakai anduk saya saja, dia hanya tersenyum sambil minta anduk saya, untuk baju saya kasih t shirt saya dan dia setuju saja untuk memakainya. Kita ngobrol ngalor ngidul mengenai diri kita, sekali kali tangan saya dipegang oleh Ririn sambil tersenyum. Hati sudah tidak karuan saja tapi saya tahan tahan karena teman teman serumah masih pada ada. Selesai makan malam, saya dan teman teman masuk kamar karena AC dikamar lebih dingin dibandingkan dengan ruang tamu, Ririn ngikutin dan duduk ditempat tidur saya. Kita terlibat diskusi yang cukup menarik, saya tidak ingat persis apa yang dibicarakan tapi semua bersemangat. Dari posisi duduk Ririn akhirnya berbaring ditempat tidur saya dan saya menyender ke dinding. Capai menyender saya tiduran disebelah Ririn dan memeluknya dari belakang, dia diam saja malahan tangan saya dipegangnya. Teman sekamar juga acuh saja. Karena mereka tidak berpikir sejauh itu. Saya sudah merasakan kontol saya agak mengeras karena nempel dipantat Ririn, sebaliknya Ririn malahan mendorong pantatnya kesaya jadi tambah saja kontol saya jadi lebih keras.

Satu persatu mulai ketiduran dan saya dan Ririn juga merasa ngantuk, saya masih memeluk dia dari belakang, dan akhirnya lampu dimatiin oleh salah satu rekan, Ririn masih tidur ditempat tidur saya. Punggung Ririn mulai saya pijat pijat dan punduk dan lehernya saya cium pelan pelan, dia mengelinjang bulu tangan terasa berdiri waktu saya elus tangannya. Ririn mendesah desah dan menekan pantatnya kekontol saya. Sayangnya dia pakai celana pendek. Kalau dia pakai rok sudah saya singkapkan dan masukkan kontol saya. Ririn menarik tangan saya dan jari tengah saya dimasukkan kedalam mulutnya dan diisap, isapannya sangat kuat dan terasa enak. Bisa dibayangkan kalau itu adalah kontol saya. Teman teman masih tertidur semua atau mungkin pura pura tertidur dan mendengarkan kita berdua.

Tangan saya menjalar kedalam tshirt nya dan menemukan teteknya Ririn, pentuilnya sangat besar dan keras, saya gosok dengan telapak tangan saya, Ririn bertambah mendesah dan menekan pantatnya lebih keras lagi. Tetek Ririn sangat keras dan kenyal sekali, dibilang kecil tidak kecil dan dibilang besar juga tidak besar, telapak tangan saya tidak bisa memegang seluruhnya. Untuk meremasnya juga sulit sangking kenyalnya tetek Ririn. Celana saya sudah terasa basah oleh lendir, kontol saya terasa sakit terjepit didalam celana. Ririn mengarahkan tangannya kekontol saya dan meremas remas kontol saya dari luar, rasanya pengen pecah saja tapi apa boleh buat harus saya tahan dulu. Tangan saya kemudian turun kememeknya dan meremas remas dari luar, hanya sejauh itu yang bisa kita lakukan dan akhirnya kita tertidur. Besoknya kita bangun pagi pagi dan langsung mandi, Ririn minta saya anterin dia pulang kehotel karena mau ganti baju, wah kebetulan nih saya pasti bisa nerusin apa yang belum selesai.
Di hotel saya sudah engga tahan lagi begitu pintu kamar tertutup saya peluk Ririn dan mencium bibirnya, dia membalas dengan hangat dan menjulurkan lidahnya untuk saya hisap, ludah kita sudah bercampur satu dan mengalir dari sudut bibir kita.

Saya mengisap bibir bawahnya yang cukup tebal dan seksi, sekali kali saya gigit pelan dan menjulurkan lidah saya kedalam mulutnya, Ririn mengisap lidah saya dengan keras sampai terasa agak sakit karena teralu keras diisap oleh dia. Ririn saya peluk dengan keras dan tangan saya memegang pantatnya yang montok, saya tarik dan tekan kekontol saya yang sudah keras sejak tadi malam. Ririn merenggangkan pahanya agar kontol saya bisa menyentuh memeknya. Ririn tingginya sama dengan saya, jadi cewe ini terhitung tinggi juga, saya saja sudah kira kira 1.74 dan dengan posisi berdiri semua sepertinya pas sekali, saya tidak harus nunduk untuk menciumnya dan dia tidak usah berjinjit untuk mencium saya. Saya dorong Ririn ketembok dan sambil mencium saya pegang memeknya dari luar, Ririn masih memakai celana pendeknya dan saya masih dengan jeans saya, pentil teteknya terlihat keras dan mendorong t-shirt yang dipakainya, Ririn ini anti BH, dia tidak perlu BH karena teteknya tidak turun walaupun cukup besar. Tangan saya yang satu lagi saya pergunakan untuk meremas remas teteknya. Ririn mengelinjang waktu teteknya saya remas, rupanya ini adalah weak spot dari Ririn. Saya tarik t-shirtnya keatas dan langsung teteknya saya hisap dan jilat jilat. Kepalanya mulai bergoyang kekiri dan kanan, desahan Ririn menjadi semakin keras, tangannya memegang belakang kepala saya sambil meremas remas rambut saya.

Ditekannya kepala saya keteteknya sampai saya sulit untuk bernafas.
Kakinya lebih terbuka memberi jalan untuk tangan saya lebih meremas memeknya. Tangannya turun kekontol saya dan meremas remas dari luar. Karena tidak tahan lagi, akhirnya swaya lepaskan t-shirt dan tetek Ririn terlihat sangat seksi, besar tapi tidak turun, aerolanya lebar dengan warna coklat tua, pentilnya coklat kehitam hitaman dan sangat besar. Kedua duanya sudah berdiri. Kedua teteknya saya remas remas, aka menyender kedinding sambil mengerang ketika teteknya saya remas, gemas sekali saya melihat tetek Ririn, pentilnya sangat menantang, saya hisap salah satu sambil tetap meremas. Ririn akhirnya mendorong saya sedikit dan ia merebahkan dirinya ketempat tidur, zipper celana jeans saya dibuka dan tangannya masuk kedalam celana dalam saya, Ririn meremas kontol saya yang masih didalam celana dalam sambil menutup matanya, bibirnya merekah dan tersenyum. Seperti kena listrik kontol saya benar benar jadi sangat keras, dan basahnya tidak ketulungan. Saya belum keluar tapi celana dalam saya sudah basah sekali. Buru buru saya lepaskan celana jeans saya dan Ririn tidak sedikitpun melepaskan pegangannya dari kontol saya. Remasannya sangat enak dan membuat saya mengerang.

Celana dalam saya diturunkan oleh Ririn dan kontol saya langsung saja meloncat keluar dan terasa sangat lega, bayangkan saja dari tadi tegang dan tertekan oleh celana jeans dan cd saya. Kalau berdiri kontol saya kira kira 15 cm dengan diameter kira kira 5 cm kalau lagi keras. Kepala kontol saya terlihat menonjol karena disunat dan terlihat besar sekali dibandingkan batangnya. Ririn membuka bibirnya dan mulai memasukkan kontol saya sedikit dikit kemulutnya, mula mula dijilat lobang kontol saya dan kepala kontolnya dijilat berulang ulang. Jilatannya ini membiat saya merasa geli karena lidahnya yang kasar kena kulit kontol saya. Lendir terlihat menetes dari kontol saya dan oleh Ririn dibersihkan dengan ujung lidahnya. Celana dalam saya dilepaskan oleh Ririn dan saya masih dalam posisi berdiri sedangkan dia duduk ditempat tidur. Isapan Ririn hampir membuat saya keluar dan rasanya sih sudah keluar sedikit tapi masih bisa saya tahan. Ririn kemudian melepaskan celana pendeknya dan celana dalam hitamnya dari bahan seperti jala terlihat sangat menantang, saya bisa melihat kalau Ririn mempunyai jembut yang tebal sekali, diatas memeknya terlihat mengembung dan dari celana dalamnya keluar jembutnya sedikit.

Dibagian memeknya terlihat bercak basah. Ririn membaringkan badannya dan saya tiduran disampingnya. dia mencium saya sambil meremas kontol saya. Tangan saya diarahkan kememeknya dengan menyingkapkan celana dalamnya. Lendir terasa membasahi memek Ririn, jari saya mulai menjelajahi bibir memeknya mencari itilnya, bibir memek Ririn sangat tebal dan itilnya terbungkus dengan rapih oleh bibirnya yang tebal itu. Saya tarik bibir memek yang menutupi itilnya dan merasakan bejolan besar dibawah sarung itilnya itu. Jempol dan telunjuk saya mulai memijat mijat itilnya dan sekali kali saya pencet agak keras. Ririn mengerang keras setiap kali saya pencet itilnya. Bibir memek Ririn benar benar lebar, saya bisa menarik dengan panjang. Ririn menurunkan dan melepaskan celana dalamnya dan menarik saya keatas, saya sebetulnya ingin menjilat memeknya tapi oleh Ririn ditarik keatas. Dengan posisi diatas kontol saya pas didepan memek Ririn, tangannya menggenggam kontol saya dan Ririn mulai mengosok gosok kepala kontol saya kebibir memeknya. Saya membantu sambil melebarkan bibir memek dengan tangan satu, tangan saya yang satu lagi menopang badan saya yang berada diatas Ririn. Suara basah dan ciplek terdengar waktu Ririn memainkan kontol saya dimemeknya.

Saya mencium Ririn dan mempermainkan lidah dan bibirnya. Ririn masih saja memeramkan matanya dan senyum keenakan terlihat dimukanya. Saya berusaha untuk memasukkan kontol saya kememeknya tapi ditahan oleh Ririn. Tangan saya dua duanya saya topangkan diatas agar saya bisa dengan sepenuh tenaga menekan kontol saya kememeknya. Waktu tangan saya naik keatas tercium bau amis yang sangat menyengat dari tangan saya. Rupanya memek Ririn sangat bau dan itu sebabnya dia tidak ingin saya menjilat memeknya.

Ini adalah pertama kali saya mencium bau memek yang sangat menyengat, rasanya mau muntah tapi bagaimana, orang saya lagi menikmati tubuh Ririn dan demikian juga Ririn. Untung Ririn masih memeramkan matanya kalau tidak dia bisa melihat mimik muka saya.

kontol saya terasa sangat geli karena digesek gesekan kebibir memeknya yang penuh dengan jembut. Saya tetap berusaha untuk memasukkan kontol saya kelobang memeknya tapi Ririn dengan genggamnya yang kuat menahan kontol saya. Akhirnya Ririn mengarahkan kontol saya kelobang memeknya. Tangan Ririn yang satu ditempatkan dipantat saya dan dia menekan pantat saya agar saya mulai mendorong kontol saya ke dalam. Saya kira saya dapat memasukkan kontol saya seluruhnya, tapi ternyata saya salah, Ririn hanya memperbolehkan setengah dari kepala kontol saya masuk kelobang memeknya, inipun terasa agak sulit karena memeknya sangat sempit. Kadang kadang saya mencoba menganalisa besar kecilnya memek seorang dengan membandingkan dengan bibirnya, untuk satu ini analisa saya benar, Ririn mempunyai bibir yang lebar dan ternyata lobang memeknya sangat sempit dan kecil, ini mungkin hanya kebetulan saja.

Setiap kali saya mencoba memasukkan kontol saya kedalam, Ririn menahan dan menggelengkan kepalanya. Ini dilakukan untuk waktu yang cukup lama, Ririn memasukkan sebatas setengah dari kepala kontol saya dan kemudian mengeluarkan sambil mengosok gosoknya keitil dan bibir memeknya. Dia benar benar mengetahui bagaimana mempergunakan dan menikmati kontol untuk kepuasaannya.

Lumayan lama dia menggosokkan keitilnya dan saya bisa melihat Ririn menutup matanya dan tangan satunya mengusap ngusap punggung saya.
Saya sudah engga tahan untuk mendorong masuk seluruhnya. Tapi Ririn selalu menahan dan tidak mengijinkan saya untuk memasukkan seluruhnya. Tetek Ririn saya hisap dengan keras dan pentilnya saya gigit pelan pelan. Rupanya Ririn menyenangi hal ini.

Melihat saya tidak tahan lagi, Ririn memasukkan kontol saya lebih dalam lagi tapi masih belum seluruhnya, hanya setengah saja. Memek Ririn terasa sangat sempit dan kecil. Kepala kontol saya agak sulit untuk masuk dan terasa dijepit dengan kuat kuat oleh bibir memek Ririn. Memeknya sangat basah, mungkin cairan dari kontol saya. Ririn masih memegang kontol saya dengan sebelah tangan, kayanya dia mencoba untuk menahan agar kontol saya tidak masuk seluruhnya. Karena sudah tidak tahan lagi saya menekan kuat kuat kontol saya kedalam memek Ririn, tapi ternyata tidak semudah apa yang saya bayangkan. Ririn menahan sambil menurunkan pantatnya jadi agak sulit buat saya untuk menusuk lebih dalam lagi.

Saya kemudian memutar badan dan sekarang Ririn berada diatas dan kontol saya masih didalam memeknya sambil dipegang oleh tangannya. Dengan posisi ini maka saya lebih leluasa untuk memegang dan mengisap pentilnya. Tetek Ririn terlihat sangat seksi dan menggantung dengan baik didadanya. Tidak terlihat turun, tetek Ririn sangat kenyal dan keras.

Dengan posisi diatas, Ririn lebih leluasa mengkontrol gerakannya dan sedalam apa dia ingin kontol saya masuk. Irama nafasnya terlihat bertambah cepat dan gerakan naik turunnya juga bertambah cepat. Waktu Ririn hampir orgasme, dia melepaskan pegangannya dan sekali sorong memeknya ditekankan kekontol saya, tekanan kekontol saya terasa sangat kuat karena sempitnya lobang memek Ririn. Gerakan selakigus ini terasa sangat nikmat dan geli, memek Ririn terasa sangat ketat dan sempit. Walaupun kontol saya tidak besar sekali tapi didalam memeknya menjadi terasa sangat besar. Beberapa kali naik turun akhirnya Ririn mencapai orgasmenya dan ributnya dia, sambil mengerang dia menyebut nama saya dan meremas dada saya dengan kuat, kepalanya digoyangkan kekiri dan kanan, pahanya menjepit paha saya dan memeknya ditekan keras keras sambil digoyang kekiri kekanan sepertinya mau mencoba memasukkan kontol saya lebih dalam lagi.

kontol saya terasa menyentuh didinding dalamnya dan bisa kerasa diperutnya. Orgasme Ririn cukup lama dan memeknya terasa lebih sempit dan keras, tegang sekali bibir memeknya. kontol saya terasa sakit karena dijepit oleh memeknya. Jepitan Ririn membuat kontol saya mengeluarkan peju tanpa bisa saya kontrol lebih jauh lagi. Seluruh peju saya keluar didalam dan ini membuat Ririn mengelinjang dan berteriak lebih keras. Saya takut kalau kalau orang diluar bisa mendengar. Tapi Ririn biasa biasa saja. Waktu orgasmenya sudah selesai, Ririn menciumi bibir dan muka saya sambil ngucapin terima kasih. Padahal saya juga menikmati memeknya. Ririn menjatuhkan badannya kebadan saya sambil tetap memeluk dan membiarkan kontol saya didalam memeknya. Kita berdua akhirnya tertidur beberapa menit sangking capainya. Selang beberapa waktu saya merasakan Ririn mengecil dan melonggarkan memeknya seakan akan memjiat mijat kontol saya dan ulah dia membuat kontol saya kembali bangun, kontol dan memek kita terasa sangat basah karena peju dan cairan memeknya.

Bau peju dan memeknya bercampur menjadi satu. Tapi ternyata itu membuat Ririn terangsang lagi, lebih lebih mendengar suara becek waktu dia mengeluarkan dan memasukkan kontol saya kememeknya.

Ronde ini lebih panjang karena kita sudah keluar tapi tetap hot seperti ronde pertama. Bau memek Ririn sudah tidak menyengat seperti tadi lagi, bagian kontol, memek dan paha kita sangat basah oleh keringat dan peju. Saya bisa merasakan belahan pantat saya basah sekali dan peliket, Ririn acuh saja dan kita berdua tidak berniat untuk membersihkan dulu. Ririn merebahkan badannya disamping saya dan minta saya untuk berada diatas dia. Tanpa melepaskan kontol dari lobang memeknya saya memutar dan berada diatas Ririn. Kasur terlihat basah dan becek tapi Ririn diam saja. Dengan posisi diatas saya dapat melihat memek Ririn dengan jelas, Kalau tadi saya tidak sempat memperhatikan memeknya, sekarang saya dengan leluasa memandang memek Ririn. Jembutnya sangat tebal tapi sangat rapi, dia rupanya benar benar memelihara jembut dan dicukur dengan rapi. Masih terlihat tebal dan banyak tapi tidak menjalar ke selangkangannya. Kaki Ririn saya angkat dan letakkan diatas pundak saya, posisi ini membuat memek Ririn terlihat merekah dengan kontol saya didalamnya. Cairan peju terlihat setiap kali saya tarik kontol saya keluar dan semua berkumpul dibibir memeknya. Saya sangat suka melihat memek yang ada pejunya ini buat saya sangat seksi, sekarang ini kalau istri saya ngentot dengan cowo lain, saya selalu minta dia untuk tidak mencuci memeknya karena saya mau lihat peju cowo itu mengalir keluar dari memeknya. Dan ini selalu dilakukan oleh istri saya setiap kali dia ngentot dengan cowo lain.

Ririn menarik kakinya dan memeluk kakinya kedadanya, saya menjadi lebih leluasa dengan pandangan saya kememek Ririn. Dengan bertumpu pada satu lutut saya mulai menusuk memek Ririn, walaupun sudah basah tapi memek Ririn sangat sempit. Hal yang sangat menarik bagi saya, bibir memek Ririn sangat tebal sampai sampai saya dapat menarik kesamping, juga yang menutupi itilnya terlihat sangat tebal dan dalam. Tapi lobang memeknya sangat sempit. Itil Ririn masih bersembunyi dibalik tudungnya dan dengan mudah saya menarik tudungnya sampai itilnya terlihat meyembul keluar, lagi lagi itil Ririn sangat besar, berbentuk seperti kepala kontol tapi dalam ukuran yang lebih kecil dan berwarna putih kecoklat coklatan. Rasanya ingin saya menjilat dan mengulumnya tapi ingat akan baunya niat ini saya urungkan. Setiap saya memasukkan kontol saya kememeknya terlihat bibirnya tertarik kedalam ikut masuk kelobang memeknya, ini yang mungkin membikin memeknya menjadi sangat sempit. Waktu saya cabut keluar, bibirnya ikut tertarik keluar dan merekah. Berulang ulang saya lakukan sambil menikmati pandangan yang mengasyikkan ini.

Ririn terlihat mulai mengoyangkan pantatnya walaupun tidak mudah karena ia masih merangkul kedua kakinya. Setiap kali saya tekan Ririn terlihat mengerang dan saya dengan bebas dapat measukkan seluruh kontol saya kedalam lobangnya. Saya hanya bisa lihat jembut saya nempel dengan jembutnya dan batang kontol saya benar benar ditelan oleh memek Ririn. Rasa geli mulai terasa dikontol saya dan nafas Ririn terlihat mulai cepat. Tanganya dilepaskan dan kakinya dilingkarkan kepinggang saya, tangannya merangkul pundak saya dan dia mencium saya sambil meyodorkan lidahnya.

Kita benar benar menikmati goyang ini dan akhirnya kaki Ririn dilepas dan dia melebarkan pahanya lebar lebar sambil mendorong keatas mengikuti tekanan dari saya. Nafas kita mulai bertambah cepat dan cepat dan akhirnya kita berdua melepaskan ciuman untuk ambil nafas. Ririn terus bilang kalau dia hampir keluar dan minta saya utuk keluar bareng lagi, dia bilang kontol saya terasa sangat besar dan enak, sambil ngomong dia kemudian berteriak keras sekali menyebut nama saya dan badannya bergetar seakan akan dia kena penyakit ayan. Matanya merem melek dan dia bilang kalau dia keluar, memeknya seperti pertama kali menjadi sangat sempit dan kecil dan benar benar meremas kontol saya, pantatnya bergoyang dengan keras seakan akan meremas kontol saya luar dalam. Saya tidak dapat bertahan lama dan peju saya keluar dengan cepat dan mudah. Orgasme ini lebih enak dibandingkan dengan yang pertama karena kontol saya terasa bebas hanya ada remasan memeknya saja. Saya merasakan muncratan yang banyak sekali dan lama sekali, remasan memeknya benar benar sangat enak dan Ririn mengerang keras lagi sambil bilang saya keluar lagi dan ini benar benar panjang dan lama.

Setelah kita mencapai orgasme kedua, Ririn melepaskan kontol saya dan langsung saya kekamar mandi untuk membersihkan kontol saya. Ririn masih tiduran dikamar dan begitu masuk kamar mandi saya tutup pintu dan ampun baunya masih sangat kuat rasanya mau muntah saja waktu itu. Saya mencuci berulang ulang agar bau memeknya bisa hilang. dan memang bisa hilang. saya terusin saja mandi sekalian. Ini pertama kali saya merasakan memek yang sangat ketat tapi juga sangat bau.

Waktu saya selesai Ririn gantian mandi dan setelah itu kita pergi makan siang. Lumayan lama kita bercinta dikamar Ririn.

Pengalaman saya dengan Ririn tidak berhenti disitu walaupun memeknya sangat bau itu tidak menghentikan saya dan Ririn untuk terus bercinta, kadang kadang kita main dikamar saya dan kadang kadang dikamar Ririn. Ini berjalan terus sampai Ririn selesai pendidikan selama dua bulan. Waktu Ririn selesai pendidikan dia harus pindah dari hotel dan mencari flat sendiri. Saya dan salah satu rekan akhirnya bergabung dengan Ririn menyewa flat dua kamar.
Saya sekamar dengan teman laki dan Ririn dikamar sendiri, tapi secara praktis saya selalu tidur dikamar Ririn. Dan teman saya juga tidak berkeberatan karena dia juga dekat dengan Ririn dia ini agak kebanci bancian. Karena tau rekan satu ini rada bences, Ririn selalu hanya memakai celana dalam dan T shirt dirumah, celana dalam yang sering dipakai oleh Ririn adalah celana dalam katun warna putih dan tipis, ini membuat jembutnya terlihat dengan samar samar dari luar.. Ini membuat saya selalu horny dan ingin ngentot dengannya. Libido Ririn ternyata sangat besar dan satu orang saya rasa tidak cukup buat Ririn.

Dia juga punya teman bule dan sering dia tidur dirumah mereka dan baru pulang pagi atau malam sekali. Biasanya saya sudah tidur dikamar Ririn dan dia selalu masuk pelan pelan dan masuk keselimut disamping saya tanpa celana dalam dan baju. Ini selalu dia lakukan kalau dia pulang dari rumah temannya. Saya selalau dirangsang dan Ririn selalu mengisap kontol saya untuk bikin kontol saya menjadi keras. Setiap kali kita bercinta Ririn selalu keluar duluan dan selalu dia nanya apa saya sudah keluar atau belum, padahal tanpa nanyapun Ririn pasti tau kalau saya belum keluar. Sering Ririn turun dan mengisap kontol saya yang penuh dengan cairan memeknya. Yang menarik memek Ririn tidak sebau seperti dulu, sekarang saya bisa tahan dengan baunya dan sering juga tidak bau sama sekali dan kalau memeknya tidak bau sudah pasti saya menjilat dan menghisap memek dan itilnya. Ririn paling senang kalau itilnya diisap oleh saya. Ririn mempunyai itil yang lumayan besar dan bibir memek yang tebal dan lebar sangat berbeda dengan kecilnya lobang memeknya., tebalnya bibir memek Ririn membuat saya lebih sering menjilat dan menghisap memeknya.

Posisi yang paling dia sukai adalah dibawah dan saya diatas, teriakan Ririn masih terus berlangsung kalau dia orgasme dan biasanya saya selalu menutup mulutnya dengan ciuman atau dia mengigit bahu saya, bekas gigitan Ririn banyak sekali dibahu saya, ini selalu kita lakukan kalau rekan yang satu lagi sedang dirumah. Kalau dia tidak ada maka dengan bebas Ririn berteriak dan menjerit waktu dia mencapai orgasme.
Saya sharing flat dengan Ririn untuk beberapa tahun sampai dia akhirnya nikah dan kebiasaan kita ngentot tetap berlangsung walaupun kita berdua telah nikah dengan orang lain. Hubungan antara Ririn dan saya benar benar hanya untuk seks dan kita benar benar menikmati hubungan ini. Setiap ada kesempatan selalu kita pergunakan untuk bercinta.

Hubungan ini akhirnya harus berhenti karena saya pulang ke Indonesia dan Ririn pindah mengikuti suaminya dan sampai saat ini kita tidak pernah berhubungan sama sekali.

Permainan Games Seru Dan Menguntungkan Silahkan Klik langsung Di Bawah Ini : 

Bonus PromoNew Member 10%
 qqdomino

Bonus Referral Hingga 20%
 kiukiudomino

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Facebook

Advertising

Histats