CERITA ASIK DEWASA : NIKMATNYA ML DENGAN GURU LES KU YANG CANTIK DAN SEKSI PAKAI ALAT BANTU SEX

NIKMATNYA ML DENGAN GURU LES KU YANG CANTIK DAN SEKSI PAKAI ALAT BANTU SEX

Bu Indah :

CERITA ASIK DEWASA : Cerita Nikmatnya ML Dengan Guru Les Ku Yang Cantik dan Seksi Pakai Alat Bantu Sex :

Namaku adalah Andre, umurku sekarang adalah 24 tahun. Sewaktu SMA aku mempunyai guru yang cantik, putih, langsing, ukuran dadanya aku perkirakan sekitar 34B dan sintal, pokoknya idola deh. Kebetulan guru itu mengajar pelajaran kimia,
mata pelajaran yang sangat aku benci karena berupa hitungan plus hafalan yang menurutku bullshit banget.
Nah Ibuku sangat mengerti kalau aku tuh lemah banget dalam bidang ini, terus dia mengikutkanku dalam bimbingan belajar atau les. Kemudian entah gimana ternyata guru lesnya adalah guru sekolahku yang namanya Bu Indah. Umur Bu Indah sekitar 35 tahun tapi berhubung dia belum menikah makanya semua yang ada di bodynya itu masih kenceng semua, termasuk vaginanya tentunya. Aku sebenernya heran juga cewek secantik itu belum nikah. Boro-boro nikah, cowok saja dia belum punya.

Siang itu sepulang sekolah, aku langsung makan tanpa mengganti baju sekolahku. Keadaan rumah sedang kosong, Ibu sedang dinas Bapak juga sedangkan Adikku bersekolah. Kemudian Mbak Nah (pembantuku) memberi tahu kalau Bu Indah sudah datang. Wah sial… Pikirku, soalnya aku lelah sekali rasanya. Tapi ya sudahlah. Lalu aku temui Bu Indah… Wow ternyata hari ini Bu Indah mengenakan pakaian yang aduhai hingga menaikkan libido priaku. Pakaian yang dikenakannya sangat cantik dan pressed body, dengan setelan blus warna krem dipadu rok warna biru keabu-abuan membuat tonjolan di dadanya semakin memperkuat imajinasiku yang ingin meremas dan menghisapnya.

Sepanjang pelajaran aku nggak pernah konsentrasi dengan pelajaran yang diajarkannya, semua perhatianku menuju bodynya yang aduhai dan siap untuk dinikmati itu. Betapa ranumnya bila aku bisa mencicipinya… Itu yang selalu ada di pikiranku hingga membuat my ‘little general’ menengadah ke atas menandakan aku horny berat.

“Andre ada yang kamu nggak ngerti? Dari tadi Ibu lihat kamu bengong terus sih seperti ada yang kamu pikirin?!” tanya Bu Indah, sepertinya dia mengerti kalau aku nggak memperhatikan pelajaran yang dia ajarkan.
“Nggak kok Bu, cuman agak capek aja!” jawabku singkat.
“Ehm maaf Bu kalau saya lancang pengen nanya-nanya tentang Ibu!” lanjutku.
“Mau nanya apa Dree?”
“Ibu kok belum nikah sih kenapa?”
“Kamu itu lho nanyanya kok aneh-aneh, tapi bukan itu kan yang bikin kamu sampai nggak merhatiin pelajaran Ibu tadi tapi malah merhatiin Ibu?”
“Sampe anu kamu nggede kayak gitu!” kata Bu Indah sambil nyentuh bagian atas kontolku yang masih ditutupi celana sekolah abu abu.
“Kok Ibu tau kalau aku merhatiin Ibu dari tadi?”
“Iya soalnya Ibu juga ngeliatin kamu dari tadi nggak konsen terus anumu itu menggelembung gitu!”

Kemudian akupun mengambil posisi tempat duduk lebih dekat dengan Bu Indah. Pokoknya dekat banget deh. Entah gimana kemudian kamipun saling memegang tangan, tapi karena ngerasa nggak enak aku terus mengajak Bu Indah ke kamarku. Seperti orang yang sudah lama memendam keinginan, Bu Indah langsung saja main peluk dan cium aku sampai aku jatuh di lantai kamar.

“Bu di kasur aja yah biar lebih empuk!”. Kamipun berdiri lagi dan menuju ke kasur.
“Maafin Ibu ya Dree, abis Ibu dah ngebet banget pengen gituan”

Seperti dapat durian runtuh, aku mulai membuka bajunya dan meraba bagian dadanya, kuremas remas kemudian kujilat bagian putingnya terus kugigit-gigit kecil. Bu Indah tampak menggelinjang kenikmatan.

“Ke bawah lagi dong Dree!” pintanya. Aku sih menurut aja, habis enak sih.
“Roknya di buka juga ya Bu!” kataku.
“Udah nggak usah pake nanya, buruan!”

Lalu kubuka rok dan celana dalam Bu Indah. Wow tampak bukit kecil Cantik dengan warna merah merekah, tidak kusia-siakan kesempatan itu, akupun langsung mengambil alat bantu sex dan sebagai pemanasan kupakai alat bantu ini untuk merangsang bu Indah. Kudengar nafas Bu Indah memburu sambil sesekali melenguh kenikmatan.

“Oohh… Uhh… Oohh…”
“Dree.. Siniin anu kamu, Ibu pengen megang!” katanya.
“Ini Bu!” kataku sambil menghentikan permainan dgn alat sex, kemudian dipegangnya kontolku.
“Hm.. Lumayan juga anumu ya Dree, Ibu isep ya?”
“Terserah Ibu aja deh”, lalu kamipun dalam posisi 69 kurang lebih selama 10 menitan.
“Dree, masukin anu kamu ya… Ibu pengen ngerasain anu kamu sehebat apa!”
“Iya Bu”

Akupun berdiri dan kutelentangkan badan Bu Indah, kupegang kedua kakinya dan kuangkat sedikit supaya aku punya celah untuk memasukkan kontolku yang sudah nggak tahan pengen masuk vagina merah dan basah itu.

“Tahan ya Bu…” kataku sambil memasukkan kepala penisku ke dalam vaginanya dengan pelan-pelan.
“Ouch… Pelan-pelan ya Dree”
“Iya ini juga udah pelan… Tahan ya sayang…” kucoba lagi sampai akhirnya seluruh penisku masuk ke dalam vagina Bu Indah. Kemudian kugoyang goyangkan badanku naik turun.
“Ouch… Ach… Ohh… Oohh”
“Enak Dree, teerusyiinn yang lebih kencengg…!!”
“Ohh… Aahh… Uuuhh… Ahhuhh…”
“Adduuhh… Eennaakk… Tteeruuss Dree… Kkamuu piinntterr baangett pelajarann inii…”

Bu Indah meracau nggak karuan, untung saja kamarku kedap suara.

“Dree, Ibu mau keluar niihh… Lebih kenceng laagii doonng” kupercepat goyangan badanku, kemudian…
“Aahh… Nnikmaatt” desis Bu Indah.
“Kamu maasih belum ya Dree…”
“Beeluum Buu…” kataku sambil terus menggoyang tubuh seksi Bu Indah dengan sesekali Bu Indah juga membantuku dengan goyangannya.
“Bu… Akuu mau kelluuaar niihh… Dii keeluarinn di mannaa?”
“Di mulut Ibu ajaa…” sahut Bu Indah. Lalu kukeluarkan kontolku dan langsung disambar Bu Indah untuk di masukkan ke dalam mulutnya.
“Aahh.. Bu… Kelluaarr…”

Crott… Croot.. Akupun terkulai lemas tidur di samping Bu Indah yang masih berusaha menjilati spermaku yang tersisa di kontolku. Mungkin karena kelamaan dijilati akhirnya kontolku berdiri lagi.

“Andre… Berdiri lagi ya… Masih mau?”
“Boleh deh Bu… Tapi Ibu di atas yaa!” pintaku.
“Iya deh…!”

Kemudian kamipun mengulangi pelajaran tentang seks dengan posisi Bu Indah sekarang di atasku.

“Ibu yang goyang yaa Bu… Andre capeekk banget niihh… Tapi Andre masih mau lagi…”
“Iyalah kan sekarang giliran Ibu yang kerja…” kata Bu Indah sembari mengambil posisi di atas tubuhku. Kemudian dipegangnya kontolku dan diusap-usapkannya di mulut vaginanya kepala penisku…
“Siap tempur lagi ya Andre sayang…”
“Iyaa Bu Indah cintaku…”

Bless… Penisku sudah masuk lagi ke dalam vagina Bu Indah yang masih basah dengan air kenikmatannya.

“Bu goyangannya yang enak dong” pintaku karena goyangannya kali ini pelan sekali, mana ada nikmatnya goyangan seperti itu.

Kemudian kuhentikan gerakan Bu Indah terus kudekap badannya sehingga payudaranya yang putih montok itu mengenai badanku dan kuminta dia berposisi jongkok sehingga aku bisa dengan leluasa menggoyangkan badanku dari bawah…

“Nah gini loh Bu baru enak…”
“Iya Dree… Eenakk bbangeett…”

Sambil terus kugoyangkan badanku dari bawah kukulum mulut manisnya… Lidah kamipun saling bertemu dalam mulut kami yang menyatu sepeerti halnya penisku yang menyatu dengan vaginanya…

“Ahh… Oohh… Uuuhhh…”
“Kamu memmang jantaann Andreee sayaangg…!!”
“Bbuu… Gantii possiissii yyaa… Aakkuu nggaa enak posisi ginnii…” kataku soalnya dengan posisi yang seperti itu rasanya aku nggak bebas banget.

Aku pun menjatuhkan Bu Indah ke samping tempat tidurku dengan posisi dia tidur menyamping aku juga tidur menyamping lalu kamipun melanjutkan pelajaran seks yang nikmat ini…

“Sekarraangg gimaannaa Dree, udahh bebbaass…?”
“Ntar kaloo masiihh kuraangg kan maassiihh biisaa miintaa laagii kan Buu yyaa…” kataku dengan napas yang tersengal-sengal menikmati permainan yang baru kali ini aku hadapi.
“Kapanpuunn kaammuu mauu Dree… Ibbuu ssiaapp…” desis Bu Indah di tengah tengah napasnya yang sudah nggak beraturan lagi.

Entah sampai berapa kali kami berganti posisi waktu itu aku sudah agak lupa. Yang jelas permainan kami berjalan kira-kira satu setengah jam.

Permainan Games Seru Dan Menguntungkan Silahkan Klik langsung Di Bawah Ini : 

Bonus PromoNew Member 10%
 qqdomino

Bonus Referral Hingga 20%
 kiukiudomino

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Facebook

Advertising

Histats